Saturday, May 12, 2007

me in SWA

Lia Sunarjo
Kamis, 15 Februari 2007
Oleh : Farida Nawang Nurini.

Sejak Lia Sunarjo menjabat General Manager awal 2005, kinerja Young & Rubicam Wunderman – agensi periklanan multinasional – semakin kinclong. Perusahaan yang hadir di Indonesia sejak 2004 ini langsung masuk peringkat 12 dan tumbuh 40% dari tahun 2005-2006. “Target pendapatan kami tahun 2007 tumbuh minimum 27%,” katanya. Bahkan, ia optimistis bisa lebih dari angka itu. Kuncinya? “Tetap kerja keras dan komitmen dengan klien. Kami belum pernah kehilangan klien,” kata ibu dari Reihan ini.
Kelahiran Sydney, 7 Januari 1972 ini memang selalu serius membina hubungan dan kemitraan dengan klien. Prinsipnya dalam membina hubungan – seperti dinasihatkan ayahnya – harus selalu memberi nilai tambah. “Selain bekerja dengan passion, kami selalu berusaha memberikan solusi atas tiap problem. Kami ingin mereka bukan hanya good for the brand tapi juga good for the growth of business,” papar pendiri Yayasan Aprecac ini. Agar dipercaya klien, ia berprinsip tidak serakah dan menipu. Dengan cara ini, ia mengaku hubungan dengan klien dekat sekali; dan klien seperti Holcim, Ford, Singapore Tourism Board, Caltex, Good Year dan lain-lain tetap loyal. Sebelum terjun di periklanan, Lia pernah malang melintang di dunia perhotelan dari bekerja di Hotel Hyatt Singapura, Shangri-La Jakarta, Hotel Mulia Senayan dan salah satu resor di Bali. Ia pernah menjadi Manajer PR dan Eksekutif PR terbaik. “Tapi ternyata di industri ini saya tidak bisa berkreasi, padahal saya termasuk orang yang meledak-ledak kreativitasnya,” ucap Lia. Untung, ia diajak bergabung dengan Euro RSCG AdWork, akhir 1999. “Saya menemukan dunia saya,” ujar Lia. Seperti mendapat energi baru, kariernya pun langsung menanjak dari sebagai Manajer Senior Account, Direktur Account sampai General Manager pada 2003. (swa)

No comments: